INDRAMAYU – Proses pencarian terhadap dua orang yang hilang di Bendungan Karet Bangkir, Sungai Cimanuk, Desa Sindangkerta, Kecamatan Lohbener, masih terus dilakukan, Minggu (9/11/2025).
Keduanya, Agung dan Muhammad Lana Wiratno, merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Polindra yang terjatuh saat melakukan kegiatan rafting bersama lima rekannya pada Sabtu (8/11/2025) kemarin.
Dari tujuh orang dalam perahu, lima di antaranya berhasil diselamatkan, yakni Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir. Mereka selamat setelah perahu karet yang mereka gunakan berhasil ditarik ke tepi sungai oleh warga dan petugas bendungan.
Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang, melalui Kapolsek Lohbener Kompol G. Sumantri, mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat rombongan mahasiswa tengah melintasi aliran Sungai Cimanuk dari arah Desa Legok menuju Bendungan Karet Bangkir.
“Berdasarkan keterangan saksi, saat perahu karet mereka tiba di bendungan, arus air cukup deras dan membentuk pusaran kuat. Perahu kemudian oleng dan lima orang terlempar ke air, sementara dua lainnya masih sempat bertahan di atas perahu sebelum akhirnya hilang terbawa arus,” jelas Kompol G. Sumantri.
Begitu menerima laporan, tim gabungan dari Polsek Lohbener, BPBD Indramayu, Basarnas, dan relawan SAR langsung bergerak ke lokasi kejadian.
Proses pencarian dilakukan menggunakan perahu karet, menyusuri aliran Sungai Cimanuk hingga radius beberapa kilometer dari lokasi terakhir korban terlihat.
“Tim SAR gabungan terus melakukan upaya pencarian sejak kemarin sore hingga hari ini. Kita fokuskan penyisiran di sekitar bendungan dan daerah hilir sungai, dengan harapan kedua korban segera ditemukan,” ujar Kapolsek.
Kapolsek mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas di area sungai, terutama saat musim hujan di mana debit air dan arus sungai meningkat.
“Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan, mengenakan alat pelindung yang memadai, dan tidak memaksakan aktivitas air saat cuaca ekstrem,” pesannya. (Taryam)
Editor: Abdul Gani)
