INDRAMAYU — Di tengah kekhawatiran soal penurunan kuota jemaah haji, muncul angin segar bagi masyarakat Indramayu. Kemenag Kabupaten Indramayu melalui Kasi PHU, bahwa kuota haji Indramayu tahun 2026 sebanyak 2886. Tahun ini mendapat tambahan sekitar 1100. Terkait hal itu dimohon bantuan Bapak/Ibu petugas Penyuluh di Kantor Urusan Agama (KUA) untuk dapat menginformasikan kepada calon jamaah haji yang ada di wilayah Kecamatannya masing-masing. Disamping itu bagi calon jamaah haji yang pendaftaran nya sampai akhir April 2014, termasujk calon jamaah haji reguler yang akan berangkat di tahun 2026. Info tetsebut menyebar ke ruang publik melalui WhatsAp grup.
Sementara, pemerintah berencana mengoptimalkan Embarkasi Indramayu sebagai embarkasi utama di Provinsi Jawa Barat pada penyelenggaraan haji 2026. Langkah ini dinilai mempermudah jemaah, tetapi juga membuka peluang besar untuk menghidupkan kembali operasional Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, menyambut positif rencana tersebut. Ia menilai pemanfaatan BIJB sebagai pintu keberangkatan jemaah jauh lebih efisien bagi masyarakat Jawa Barat hingga sebagian Jawa Tengah.
“Minimal Bandung Raya, Priangan Timur, sampai Jawa Tengah seperti Pekalongan, Brebes, Tegal yang tidak jauh-jauh ke Semarang bisa masuk ke sini (Indramayu). Menurut saya, kebijakannya memang harus dari atas (pemerintah pusat) agar memastikan jamaah bisa lewat BIJB,” ujar Iwan, Rabu (19/11/2025).
Namun, Iwan menekankan bahwa optimalisasi embarkasi tidak akan berjalan maksimal tanpa peningkatan fasilitas di Asrama Haji Indramayu. Menurutnya, proses pemeriksaan sebaiknya dilakukan di asrama haji agar jemaah bisa langsung naik pesawat tanpa melalui prosedur pemeriksaan ulang di bandara.
“Jadi keluar dari asrama haji Indramayu tinggal naik pesawat, tidak diperiksa lagi di bandara.
Disamping itu, fasilitasnya harus diperbaiki untuk kenyamanan dan sirkulasinya. Jadi saya sepakat memfungsikan BIJB lebih banyak lagi,” jelasnya.
Iwan juga menambahkan bahwa bukan hanya haji, tetapi keberangkatan umrah pun idealnya dilakukan melalui Bandara Kertajati agar bandara tersebut kembali hidup. Sebab menurutnya, infrastruktur sudah lengkap yang kurang hanyalah dorongan kebijakan dari pemerintah pusat.
“Ini masalah goodwill. Harus dari atas kebijakannya. Kami senang kalau itu difungsikan. Berarti bandara tersebut berfungsi dan Alhamdulillah dari tahun kemarin sudah berjalan. Tinggal fasilitas kemenag untuk asrama haji ditambah unit penginapannya. Jadi volume keberangkatannya juga bisa lebih besar,” tuturnya.
Dengan rencana menjadikan Indramayu sebagai pusat keberangkatan, harapan pun muncul bahwa BIJB Kertajati akan kembali berdenyut dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Barat.(Taryam)
Editor: Abdul Gani
