
INDRAMAYU — Pemdes dan Masyarakat desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, menggelar syukuran dan melestarikan tradisi budaya lokal pada acara Sedekah Bumi tahun 2025 dengan penuh semangat dan menjaga kebersamaan diantara kita. Acara sakral yang telah menjadi agenda tahunan ini kembali menghadirkan suasana religius, guyub, dan sarat makna budaya.
“Sedekah Bumi bukan sekadar ritual, tapi wujud syukur dan kebersamaan yang diwariskan dari leluhur kami,” ujar Kuwu Desa Majakerta, Renda, Minggu (12/10/2025). Ia menegaskan, tradisi ini adalah bentuk rasa syukur kepapada Sang pencipta alam semesta yang telah memberi rizky dan kehidupan bagi masyarakat desa, ucapnya.
Dikatakannya, dalam prosesi sedekah bumi ini dimulai sejak pagi hari, warga tampak antusias membawa hasil bumi, nasi tumpeng, lauk pauk, serta beragam kreasi unik dari beras dan telur.
Semua kreasi tumpeng dan lainnya dikumpulkan di balai desa sebagai simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang melimpah.
“Kami ingin anak cucu tahu, dari mana rezeki berasal dan bagaimana seharusnya kita bersyukur,” kata Renda.
Ia menyebut, semangat bergotong royong dalam semua hal insya Allah acaranya tercapai. Dengan cara gotong-royong merupakan tinggalan nilai luhur yang harus dilestarikan dan titak boleh hilang.
Tak hanya doa bersama dan tasyakuran, kegiatan Sedekah Bumi masyaralat Majakerta di tahun 2025 ini juga disertai santunan bagi anak yatim dan dhuafa. Pemerintah desa Majakerta menyalurkan bantuan sebagai bentuk kepedulian sosial di tengah perayaan adat.
“Bersyukur itu tak cukup diucapkan, tapi harus diwujudkan dalam berbagi giat sosial dan peduli antar sesama, itu salah satunya. Diharapkan kegiatan ini menjadi pengingat bahwa tradisi dan kepedulian sosial seperti ini terus dilestarikan,” pintanya.
Acara semakin meriah dengan penampilan kesenian khas masyarakat pantura Indramayu yakni Sandiwara Chandra Sari. Acara kesenian tersebut, warga terlihat gelak tawa dan tepuk tangan mengiringi jalannya pertunjukan. Kesenia Sandiwara dapat menciptakan suasana hangat dan penuh kebahagiaan.
“Ini bukan hanya hiburan, tapi perekat sosial. Kami semua bisa berkumpul, tertawa, dan saling menguatkan,” sambung Renda.
Ia mengaku bangga karena desanya masih menjaga warisan budaya yang menjadi identitas Indramayu. Menutup rangkaian acara, doa bersama dipimpin oleh tokoh agama setempat, memohon keselamatan dan keberkahan bagi seluruh warga Desa Majakerta.
“Semoga dengan rasa syukur kita semua, dikemas dengan adat lokal yakni dengan istilah Sedekah Bumi ini menjadi jalan turunnya rahmat dan keberkahan untuk seluruh warga,” kata Kaur Kesejahteraan desa Majakerta, Narsidi.
Tradisi Sedekah Bumi Majakerta 2025 pun menjadi simbol kuat bahwa di tengah kemajuan zaman, masyarakat masih berpegang teguh pada nilai-nilai adat, rasa syukur, dan kebersamaan. Sebuah warisan luhur yang tak sekadar dipertontonkan, tapi dijaga dan dihayati bersama, pungkasnya. (Maulana)