
INDRAMAYU — PERTANYAAN
Berdasarkan Pasal 16 UU Advokat dijelaskan bahwa advokat tidak bisa dituntut pidana dan perdata jika menjalankan tugasnya di persidangan. Tetapi, pada kenyataannya banyak yang menggunakan pasal ini untuk melakukan kejahatan terhadap kliennya, bahkan sebelum melakukan tugasnya di persidangan.
Pertanyaan saya, Apakah advokat dapat dituntut? Kemudian, apakah advokat dapat dituntut secara pidana atau perdata?
Susah sekali untuk meminta keterangan notaris dalam perkara tindak pidana, harus lewat dewan pengawas. Lalu bagaimana prosedur pemanggilan notaris dalam perkara pidana?
Atas penjelasannya diucapkan terimakasih, untuk ubklawyers dan paralegalnya semoga semakin bijak dalam mengambil keputusan dan bisa bermanfaat untuk membantu kepentingan masyarakat kecil. Aamiin..
Budi Syamsudin – Leader AFC
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
“INTISARI JAWABAN”
【Profesi Hukum】
𝔓𝔞𝔰𝔞𝔩 16 𝔘𝔘 𝔄𝔡𝔳𝔬𝔨𝔞𝔱 𝔧𝔬. 𝔓𝔲𝔱𝔲𝔰𝔞𝔫 𝔐𝔎 𝔑𝔬. 26/𝔓𝔘𝔘-𝔛ℑ/2013 𝔡𝔦𝔨𝔢𝔫𝔞𝔩 𝔰𝔢𝔟𝔞𝔤𝔞𝔦 𝔞𝔱𝔲𝔯𝔞𝔫 𝔱𝔢𝔫𝔱𝔞𝔫𝔤 𝔥𝔞𝔨 𝔦𝔪𝔲𝔫𝔦𝔱𝔞𝔰 𝔞𝔡𝔳𝔬𝔨𝔞𝔱. 𝔄𝔱𝔲𝔯𝔞𝔫 𝔦𝔫𝔦 𝔪𝔢𝔫𝔶𝔞𝔱𝔞𝔨𝔞𝔫 𝔟𝔞𝔥𝔴𝔞 𝔞𝔡𝔳𝔬𝔨𝔞𝔱 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨 𝔡𝔞𝔭𝔞𝔱 𝔡𝔦𝔱𝔲𝔫𝔱𝔲𝔱 𝔟𝔞𝔦𝔨 𝔰𝔢𝔠𝔞𝔯𝔞 𝔭𝔢𝔯𝔡𝔞𝔱𝔞 𝔪𝔞𝔲𝔭𝔲𝔫 𝔭𝔦𝔡𝔞𝔫𝔞 𝔡𝔞𝔩𝔞𝔪 𝔪𝔢𝔫𝔧𝔞𝔩𝔞𝔫𝔨𝔞𝔫 𝔱𝔲𝔤𝔞𝔰 𝔭𝔯𝔬𝔣𝔢𝔰𝔦𝔫𝔶𝔞 𝔡𝔢𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔦𝔨𝔱𝔦𝔨𝔞𝔡 𝔟𝔞𝔦𝔨 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔨𝔢𝔭𝔢𝔫𝔱𝔦𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔭𝔢𝔪𝔟𝔢𝔩𝔞𝔞𝔫 𝔨𝔩𝔦𝔢𝔫 𝔡𝔦 𝔡𝔞𝔩𝔞𝔪 𝔪𝔞𝔲𝔭𝔲𝔫 𝔡𝔦 𝔩𝔲𝔞𝔯 𝔰𝔦𝔡𝔞𝔫𝔤 𝔭𝔢𝔫𝔤𝔞𝔡𝔦𝔩𝔞𝔫.
𝔅𝔢𝔯𝔟𝔢𝔡𝔞 𝔡𝔢𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔞𝔡𝔳𝔬𝔨𝔞𝔱, 𝔫𝔬𝔱𝔞𝔯𝔦𝔰 𝔱𝔦𝔡𝔞𝔨 𝔪𝔢𝔪𝔭𝔲𝔫𝔶𝔞𝔦 𝔥𝔞𝔨 𝔦𝔪𝔲𝔫𝔦𝔱𝔞𝔰. 𝔑𝔞𝔪𝔲𝔫, 𝔲𝔫𝔱𝔲𝔨 𝔨𝔢𝔭𝔢𝔫𝔱𝔦𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔭𝔯𝔬𝔰𝔢𝔰 𝔭𝔢𝔯𝔞𝔡𝔦𝔩𝔞𝔫 𝔰𝔢𝔭𝔢𝔯𝔱𝔦 𝔭𝔢𝔪𝔞𝔫𝔤𝔤𝔦𝔩𝔞𝔫 𝔫𝔬𝔱𝔞𝔯𝔦𝔰 𝔞𝔤𝔞𝔯 𝔪𝔢𝔪𝔟𝔢𝔯𝔦𝔨𝔞𝔫 𝔨𝔢𝔱𝔢𝔯𝔞𝔫𝔤𝔞𝔫 𝔡𝔞𝔩𝔞𝔪 𝔭𝔢𝔯𝔨𝔞𝔯𝔞 𝔭𝔦𝔡𝔞𝔫𝔞, 𝔭𝔢𝔯𝔩𝔲 𝔪𝔢𝔩𝔞𝔩𝔲𝔦 𝔭𝔯𝔬𝔰𝔢𝔡𝔲𝔯 𝔱𝔢𝔯𝔱𝔢𝔫𝔱𝔲.
𝔏𝔞𝔫𝔱𝔞𝔰, 𝔞𝔭𝔞𝔨𝔞𝔥 𝔞𝔡𝔳𝔬𝔨𝔞𝔱 𝔡𝔞𝔫 𝔫𝔬𝔱𝔞𝔯𝔦𝔰 𝔡𝔞𝔭𝔞𝔱 𝔡𝔦𝔱𝔲𝔫𝔱𝔲𝔱 𝔭𝔦𝔡𝔞𝔫𝔞 𝔞𝔱𝔞𝔲 𝔡𝔦𝔤𝔲𝔤𝔞𝔱 𝔭𝔢𝔯𝔡𝔞𝔱𝔞?
𝔓𝔢𝔫𝔧𝔢𝔩𝔞𝔰𝔞𝔫 𝔩𝔢𝔟𝔦𝔥 𝔩𝔞𝔫𝔧𝔲𝔱 𝔡𝔞𝔭𝔞𝔱 𝔄𝔫𝔡𝔞 𝔟𝔞𝔠𝔞 𝔲𝔩𝔞𝔰𝔞𝔫 𝔡𝔦 𝔟𝔞𝔴𝔞𝔥 𝔦𝔫𝔦.
ULASAN SELENGKAPNYA;
Terimakasih atas pertanyaan Anda.
Hak Imunitas Advokat
Aturan tentang hak imunitas advokat termaktub di dalam Pasal 16 UU Advokat jo. Putusan MK No. 26/PUU-XI/2013 (hal. 67) yang berbunyi sebagai berikut:
- Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik untuk kepentingan pembelaan klien di dalam maupun di luar sidang pengadilan.
Ketentuan dalam Pasal 16 UU Advokat tersebut berakar pada beberapa norma yang berlaku universal. Merujuk pada buku Advokat Indonesia Mencari Legitimasi karya Binzaid Kadafi, et. al, setidaknya a͟d͟a͟ t͟i͟g͟a͟ n͟o͟r͟m͟a͟ i͟n͟t͟e͟r͟n͟a͟s͟i͟o͟n͟a͟l͟ y͟a͟n͟g͟ m͟e͟m͟u͟a͟t͟ k͟e͟t͟e͟n͟t͟u͟a͟n͟ i͟m͟u͟n͟i͟t͟a͟s͟ p͟r͟o͟f͟e͟s͟i͟ a͟͟d͟͟v͟͟o͟͟k͟͟a͟͟t͟͟.
Pertama, B͟a͟s͟i͟c͟ P͟r͟i͟n͟c͟i͟p͟l͟e͟s͟ o͟n͟ t͟h͟e͟ R͟o͟l͟e͟ o͟f͟ L͟a͟w͟y͟e͟r͟s͟ yang merekomendasi kepada negara-negara anggota PBB untuk memberikan perlindungan terhadap advokat dari hambatan-hambatan dan tekanan dalam menjalankan fungsinya.
Kedua, I͟n͟t͟e͟r͟n͟a͟t͟i͟o͟n͟a͟l͟ B͟a͟r͟ A͟s͟s͟o͟c͟i͟a͟t͟i͟o͟n͟ S͟t͟a͟n͟d͟a͟r͟d͟s͟. Pada butir delapan disebutkan bahwa seorang advokat tidak boleh dihukum atau diancam hukuman, baik itu hukum pidana, perdata, administratif, ekonomi maupun sanksi atau intimidasi lainnya dalam pekerjaan membela dan memberi nasehat kepada kliennya secara sah.
Ketiga, deklarasi yang dibacakan pada W͟o͟r͟l͟d͟ C͟o͟n͟f͟e͟r͟e͟n͟c͟e͟ o͟f͟ t͟h͟e͟ I͟n͟d͟e͟p͟e͟n͟d͟e͟n͟c͟e͟ o͟f͟ J͟u͟s͟t͟i͟c͟e͟ di Kanada, 1983. Dalam deklarasi tersebut dinyatakan bahwa harus ada sistem yang adil dalam administrasi peradilan yang menjamin independensi advokat dalam melaksanakan tugas profesionalnya tanpa adanya hambatan, pengaruh, pemaksaan, tekanan, ancaman atau intervensi.
Hak imunitaslah yang menjadi dasar kenapa advokat tidak dapat dituntut. Sebab, h͟a͟k͟ i͟m͟u͟n͟i͟t͟a͟s͟ b͟e͟r͟t͟u͟j͟u͟a͟n͟ u͟n͟t͟u͟k͟ m͟e͟m͟b͟e͟r͟i͟k͟a͟n͟ p͟e͟r͟l͟i͟n͟d͟u͟n͟g͟a͟n͟ k͟e͟p͟a͟d͟a͟ a͟d͟v͟o͟k͟a͟t͟ d͟a͟l͟a͟m͟ m͟e͟l͟a͟k͟s͟a͟n͟a͟k͟a͟n͟ f͟u͟n͟g͟s͟i͟ p͟͟r͟͟o͟͟f͟͟e͟͟s͟͟i͟͟n͟͟y͟͟a͟͟, t͟e͟r͟u͟t͟a͟m͟a͟ d͟a͟l͟a͟m͟ p͟e͟m͟b͟e͟l͟a͟a͟n͟ d͟a͟n͟ p͟e͟m͟b͟e͟r͟i͟a͟n͟ n͟a͟s͟e͟h͟a͟t͟ k͟e͟p͟a͟d͟a͟ k͟͟l͟͟i͟͟e͟͟n͟͟.
Salah satu syarat penting dalam penerapan hak imunitas advokat adalah adanya iktikad baik. Yang dimaksud dengan “iktikad baik” adalah m͟e͟n͟j͟a͟l͟a͟n͟k͟a͟n͟ t͟u͟g͟a͟s͟ p͟r͟o͟f͟e͟s͟i͟ d͟e͟m͟i͟ t͟e͟g͟a͟k͟n͟y͟a͟ k͟e͟a͟d͟i͟l͟a͟n͟ b͟e͟r͟d͟a͟s͟a͟r͟k͟a͟n͟ h͟u͟k͟u͟m͟ u͟n͟t͟u͟k͟ m͟e͟m͟b͟e͟l͟a͟ k͟e͟p͟e͟n͟t͟i͟n͟g͟a͟n͟ k͟͟l͟͟i͟͟e͟͟n͟͟n͟͟y͟͟a͟͟.[¹]
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hak imunitas advokat diterapkan untuk melindungi advokat dalam menjalankan profesinya dengan dua syarat utama yaitu:
- harus b͟e͟r͟k͟a͟i͟t͟a͟n͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ p͟e͟l͟a͟k͟s͟a͟n͟a͟a͟n͟ t͟u͟g͟a͟s͟ d͟a͟n͟ f͟u͟n͟g͟s͟i͟ p͟r͟o͟f͟e͟s͟i͟n͟y͟a͟;
- tindakan itu juga h͟a͟r͟u͟s͟ d͟i͟d͟a͟s͟a͟r͟i͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ i͟k͟t͟i͟k͟a͟d͟ b͟͟a͟͟i͟͟k͟͟, yang secara sederhana dapat d͟i͟d͟e͟f͟i͟n͟i͟s͟i͟k͟a͟n͟ s͟e͟b͟a͟g͟a͟i͟ t͟i͟n͟d͟a͟k͟a͟n͟ y͟a͟n͟g͟ t͟i͟d͟a͟k͟ m͟e͟l͟a͟n͟g͟g͟a͟r͟ h͟͟u͟͟k͟͟u͟͟m͟͟.
Lalu, apakah advokat dapat dituntut secara pidana atau perdata? Dalam praktiknya, hak imunitas sering kali “disalahgunakan” sebagai perlindungan oleh advokat yang terlibat dalam masalah hukum. Yang pasti, t͟i͟n͟d͟a͟k͟a͟n͟ a͟d͟v͟o͟k͟a͟t͟ y͟a͟n͟g͟ m͟e͟m͟b͟a͟n͟t͟u͟ k͟l͟i͟e͟n͟n͟y͟a͟ m͟e͟m͟e͟n͟a͟n͟g͟k͟a͟n͟ p͟e͟r͟k͟a͟r͟a͟ d͟e͟n͟g͟a͟n͟ c͟a͟r͟a͟ “t͟i͟d͟a͟k͟ s͟͟͟a͟͟͟h͟͟͟” (m͟e͟l͟a͟n͟g͟g͟a͟r͟ h͟͟u͟͟k͟͟u͟͟m͟͟) t͟i͟d͟a͟k͟ d͟a͟p͟a͟t͟ b͟e͟r͟l͟i͟n͟d͟u͟n͟g͟ d͟i͟ b͟a͟l͟i͟k͟ h͟a͟k͟ i͟m͟u͟n͟i͟t͟a͟s͟ a͟͟d͟͟v͟͟o͟͟k͟͟a͟͟t͟͟.
Dengan demikian, apakah seorang advokat dapat dipidana? J͟i͟k͟a͟ a͟d͟a͟ d͟u͟g͟a͟a͟n͟ t͟i͟n͟d͟a͟k͟ p͟i͟d͟a͟n͟a͟ y͟a͟n͟g͟ d͟i͟l͟a͟k͟u͟k͟a͟n͟ o͟l͟e͟h͟ a͟͟d͟͟v͟͟o͟͟k͟͟a͟͟t͟͟, m͟a͟k͟a͟ h͟a͟k͟ i͟m͟u͟n͟i͟t͟a͟s͟ t͟e͟r͟s͟e͟b͟u͟t͟ t͟i͟d͟a͟k͟ b͟͟e͟͟r͟͟l͟͟a͟͟k͟͟u͟͟, misalnya dengan cara-cara yang melanggar hukum. Contohnya seorang advokat merintangi atau menghalangi supaya proses pengadilan atas kliennya tidak berjalan, dengan menyuruh kliennya berpura-pura sakit. H͟a͟l͟ i͟t͟u͟ m͟e͟r͟u͟p͟a͟k͟a͟n͟ d͟u͟g͟a͟a͟n͟ t͟i͟n͟d͟a͟k͟ p͟i͟d͟a͟n͟a͟ d͟a͟n͟ t͟i͟d͟a͟k͟ d͟i͟l͟i͟n͟d͟u͟n͟g͟i͟ h͟a͟k͟ i͟͟m͟͟u͟͟n͟͟i͟͟t͟͟a͟͟s͟͟.
B͟e͟g͟i͟t͟u͟ p͟u͟l͟a͟ h͟a͟k͟ i͟m͟u͟n͟i͟t͟a͟s͟ a͟d͟v͟o͟k͟a͟t͟ a͟k͟a͟n͟ g͟u͟g͟u͟r͟ j͟i͟k͟a͟ a͟d͟v͟o͟k͟a͟t͟ m͟e͟l͟a͟k͟u͟k͟a͟n͟ p͟e͟r͟b͟u͟a͟t͟a͟n͟ m͟e͟l͟a͟w͟a͟n͟ h͟u͟k͟u͟m͟ (t͟i͟d͟a͟k͟ a͟d͟a͟ i͟k͟t͟i͟k͟a͟d͟ b͟͟a͟͟i͟͟k͟͟) y͟a͟n͟g͟ m͟e͟r͟u͟g͟i͟k͟a͟n͟ p͟i͟h͟a͟k͟ l͟͟a͟͟i͟͟n͟͟, s͟e͟h͟i͟n͟g͟g͟a͟ d͟a͟p͟a͟t͟ d͟i͟g͟u͟g͟a͟t͟ s͟e͟c͟a͟r͟a͟ p͟͟e͟͟r͟͟d͟͟a͟͟t͟͟a͟͟.
Apakah Notaris Dapat Dituntut Pidana dan Digugat Perdata?
Berbeda dengan advokat, n͟o͟t͟a͟r͟i͟s͟ t͟i͟d͟a͟k͟ m͟e͟m͟i͟l͟i͟k͟i͟ h͟a͟k͟ i͟͟m͟͟u͟͟n͟͟i͟͟t͟͟a͟͟s͟͟. Sehingga, pada dasarnya notaris dapat dituntut secara pidana atau digugat perdata. Notaris yang melakukan perbuatan merugikan, dapat digugat ke pengadilan atas dasar perbuatan melawan hukum. Begitu pula jika seorang notaris diduga melakukan perbuatan pidana, maka dapat dilaporkan secara pidana.
Berkenaan dengan pertanyaan Anda tentang permintaan keterangan notaris dalam perkara pidana, perlu diketahui bahwa notaris berkewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu mengenai akta yang dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta sesuai dengan sumpah/janji jabatan, k͟e͟c͟u͟a͟l͟i͟ u͟n͟d͟a͟n͟g͟-u͟n͟d͟a͟n͟g͟ m͟e͟n͟e͟n͟t͟u͟k͟a͟n͟ l͟͟a͟͟i͟͟n͟͟.[²]
Oleh karena itu, UU Jabatan Notaris dan perubahannya mengatur secara khusus prosedur untuk memanggil notaris untuk hadir dalam pemeriksaan suatu perkara yang berkaitan dengan akta yang dibuatnya atau protokol notaris yang berada dalam penyimpanan notaris untuk kepentingan proses peradilan.
Proses pemanggilan notaris tersebut diatur di dalam Pasal 66 ayat (1) dan (2) UU 2/2014 yang berbunyi:
- Untuk kepentingan proses peradilan, penyidik, penuntut umum, atau hakim dengan persetujuan majelis kehormatan Notaris berwenang:
a. mengambil fotokopi
Minuta Akta dan
atau surat-surat
yang dilekatkan
pada Minuta Akta
atau Protokol
Notaris dalam
penyimpanan
Notaris; dan
b. memanggil Notaris
untuk hadir dalam
pemeriksaan yang
berkaitan dengan
akta yang dibuatnya
atau Protokol
Notaris yang berada
dalam penyimpanan
Notaris. - Pengambilan fotokopi Minuta Akta atau surat-surat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dibuat berita acara penyerahan.
M͟a͟j͟e͟l͟i͟s͟ k͟e͟h͟o͟r͟m͟a͟t͟a͟n͟ n͟o͟t͟a͟r͟i͟s͟ d͟a͟l͟a͟m͟ w͟a͟k͟t͟u͟ p͟a͟l͟i͟n͟g͟ l͟a͟m͟a͟ 30 h͟a͟r͟i͟ k͟e͟r͟j͟a͟ t͟e͟r͟h͟i͟t͟u͟n͟g͟ s͟e͟j͟a͟k͟ d͟i͟t͟e͟r͟i͟m͟a͟n͟y͟a͟ s͟u͟r͟a͟t͟ p͟e͟r͟m͟i͟n͟t͟a͟a͟n͟ p͟e͟r͟s͟e͟t͟u͟j͟u͟a͟n͟ w͟a͟j͟i͟b͟ m͟e͟m͟b͟e͟r͟i͟k͟a͟n͟ j͟a͟w͟a͟b͟a͟n͟ m͟e͟n͟e͟r͟i͟m͟a͟ a͟t͟a͟u͟ m͟e͟n͟o͟l͟a͟k͟ p͟e͟r͟m͟i͟n͟t͟a͟a͟n͟ p͟͟͟e͟͟͟r͟͟͟s͟͟͟e͟͟͟t͟͟͟u͟͟͟j͟͟͟u͟͟͟a͟͟͟n͟͟͟.[³]
Dengan begitu, proses pemanggilan notaris saat ini bukanlah melalui majelis pengawas, melainkan majelis kehormatan dengan waktu maksimal 30 hari kerja sejak diterimanya surat permintaan. J͟i͟k͟a͟ t͟i͟d͟a͟k͟ a͟d͟a͟ j͟a͟w͟a͟b͟a͟n͟ d͟a͟l͟a͟m͟ k͟u͟r͟u͟n͟ w͟a͟k͟t͟u͟ t͟͟e͟͟r͟͟s͟͟e͟͟b͟͟u͟͟t͟͟, m͟a͟k͟a͟ m͟a͟j͟e͟l͟i͟s͟ k͟e͟h͟o͟r͟m͟a͟t͟a͟n͟ d͟i͟a͟n͟g͟g͟a͟p͟ m͟e͟n͟e͟r͟i͟m͟a͟ p͟e͟r͟m͟i͟n͟t͟a͟a͟n͟ p͟͟e͟͟r͟͟s͟͟e͟͟t͟͟u͟͟j͟͟u͟͟a͟͟n͟͟.[⁴]
Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan pembelajaran untuk kita semua terlebih untuk penanya dan Paralegal ubklawyers pada khususnya.
D͟a͟s͟a͟r͟ H͟u͟k͟u͟m͟:
- Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat;
- Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris;
- Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris.
Artikel ini adalah pemutakhiran dari artikel dengan judul Apakah Advokat dan Notaris Tidak Bisa Dituntut Pidana? yang dibuat oleh Abdul Razak Asri, S.H. dan pertama kali dipublikasikan pada 04 Mei 2010. Dipublikasikan kedua oleh “..Hukumonline.com..” dengan judul Apakah Advokat dan Notaris Dapat Dituntut Pidana? Pada tanggal 29 Juli 2025. Dan diteruskan oleh ubklawyers pada tanggal 19 Oktober 2025.
Seluruh Informasi Hukum yang ada di LBH-UMAR BIN KHATTAB disiapkan semata-mata untuk t͟͟͟u͟͟͟j͟͟͟u͟͟͟a͟͟͟n͟͟͟ p͟͟e͟͟n͟͟d͟͟i͟͟d͟͟i͟͟k͟͟a͟͟n͟͟, p͟e͟m͟b͟e͟l͟a͟j͟a͟r͟a͟n͟ dan b͟e͟r͟s͟i͟f͟a͟t͟ u͟m͟u͟m͟. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan Pengacara, Konsultan Hukum dan/atau Paralegal UBK LAWYERS.
Sedang menghadapi permasalahan hukum? A͟j͟u͟k͟a͟n͟ p͟e͟r͟t͟a͟n͟y͟a͟a͟n͟ melalui email, telepon atau chat.👇🏼
Email:
ubklawyer@gmail.com
Telepon/Chat:
089666552118
Berkenan G͟a͟b͟u͟n͟g͟ G͟r͟o͟u͟p͟, untuk jadi bagian Keluarga Besar UBK LAWYERS. Klik link dibawah.👇🏼
I͟K͟U͟T͟I͟ W͟h͟a͟t͟s͟A͟p͟p͟ C͟h͟a͟n͟n͟e͟l͟ LBH-UMAR BIN KHATTAB. Untuk memperkaya Riset Hukum Anda, klik link dibawah.👇🏼
🇮🇩🇵🇸🇮🇩🇵🇸🇮🇩🇵🇸
#cerdashukum
#studylawtogether
#ubklawyers